Jakarta (ANTARA) – Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) membuka tiga penyelidikan terpisah terhadap Honda, mencakup lebih dari 700.000 kendaraan pabrikan Jepang tersebut.
Laman Carscoops, Jumat, melaporkan langkah ini dilakukan tak lama setelah lembaga tersebut mulai menyelidiki Acura ILX karena dugaan masalah pada sistem pengereman.
Airbag Honda Odyssey mengembang mendadak
Kasus paling serius melibatkan Honda Odyssey keluaran tahun 2018-2022, yang mana airbag samping dilaporkan bisa mengembang secara tiba-tiba saat mobil sedang melaju. Pemerintah telah menerima 18 keluhan terkait masalah ini.
Beberapa insiden terjadi setelah mobil melintasi lubang atau jalan tidak rata, meski benturan ringan seharusnya tidak memicu airbag. Masalah ini berpotensi membahayakan pengemudi dan penumpang, bahkan sudah ada dua korban luka yang dilaporkan.
NHTSA kini sedang melakukan evaluasi awal untuk menentukan seberapa luas dan serius risiko keselamatan tersebut.
Baca juga: Andal di Inggris, penjualan mobil Honda di RI merosot
Masalah sistem peringatan sabuk pengaman di Honda Pilot
Penyelidikan kedua menyoroti Honda Pilot produksi tahun 2023 dan 2024, yang diduga memiliki sistem peringatan sabuk pengaman baris belakang yang tidak akurat.
Pemerintah menerima enam keluhan dan beberapa laporan lapangan. Pemilik kendaraan mengatakan sistem ini bisa memberikan peringatan palsu, baik menunjukkan sabuk terpasang padahal tidak, maupun sebaliknya.
Hal ini dapat menyebabkan pengemudi salah mengira penumpang, termasuk anak-anak, sudah aman terikat sabuk pengaman. Penyelidikan masih dalam tahap awal untuk menilai tingkat keparahan dan dampaknya terhadap keselamatan.
Honda CR-V Hybrid kehilangan tenaga di jalan tol
Kasus ketiga menyangkut Honda CR-V Hybrid produksi 2020–2022, yang dilaporkan dapat kehilangan tenaga secara mendadak saat melaju di jalan tol. Sebelum kehilangan tenaga, biasanya muncul lampu “check engine” berkedip.
Pengemudi harus menepi, mematikan mesin, lalu menyalakannya kembali. Cara ini mengembalikan tenaga tetapi menghapus kode kesalahan, sehingga penyebab pasti sulit dilacak. Masalah ini bisa memengaruhi 124.795 unit CR-V Hybrid, dengan 48 keluhan resmi dan beberapa laporan teknis yang telah diterima.
Secara total, tiga penyelidikan ini mencakup sekitar 708.369 kendaraan, dengan Honda Odyssey (441.002 unit) menjadi model yang paling banyak terdampak.
Baca juga: Penjualan Honda di Indonesia naik, lini hybrid beri nilai signifikan
Baca juga: Pendapatan BYD capai Rp1,3 kuadriliun selama 3 kuartal pertama 2025
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
 
							










