Berita

Suzuki belum minat bermain di elektrifikasi untuk segmen komersial

×

Suzuki belum minat bermain di elektrifikasi untuk segmen komersial

Share this article


Jakarta (ANTARA) – Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales Minoru Amano dalam sebuah diskusi di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, dalam waktu dekat pihaknya belum memiliki minat untuk mengubah Suzuki Carry menjadi elektrik.

“Suzuki Carry dijadikan EV, ini merupakan salah satu alternatif yang mungkin kita inginkan juga. Tapi kendaraan komersial ini kan berkaitan dengan beban,” kata Minoru Amano di ICE BSD, Tangerang, Rabu (30/7).

Menurut dia, baterai yang ada saat ini masih memiliki bobot yang cukup berat untuk ditanamkan di kendaraan komersial yang mereka miliki, yakni Suzuki Carry. Meski kendaraan tersebut menjadi tulang punggung penjualan Suzuki saat ini.

Tidak hanya baterai yang masih menjadi masalah dalam sektor kendaraan komersial, jarak tempuh juga menjadi musuh utama dalam menyajikan kendaraan elektrik saat ini.

Baca juga: Suzuki tanggapi Toyota Hilux Rangga yang bakal saingi Carry

Baca juga: Suzuki jual lebih 89.000 unit 2022, New Carry paling laris

Dimana, probabilitas kendaraan komersial bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), kadang memiliki jarak tempuh yang tidak terhingga. Sehingga, nantinya dapat menimbulkan kekhawatiran saat menggunakannya.

Dia menyatakan penggunaan kendaraan Suzuki Carry masih berkutat di area perkebunan, seperti kelapa sawit dan juga para pelaku UMKM.

“Karena kalau listrik itu jarak tempuh. Penggunaan kendaraan ini kan masih banyak di jaringan Kalimantan, untuk sawit. Akan tetapi, Kalau di kota besar itu ide yang menarik,” ucap dia.

Penjualan Suzuki Carry sepanjang Mei 2025, berhasil tercatat sebanyak 55,47 persen dari total penjualan ritel mobil Suzuki.

Catatan positif tersebut mengungkap adanya peningkatan sekitar 21 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan di sektor UMKM dan juga kepuasan pelanggan.

Untuk wilayah yang memiliki kontribusi terbesar dalam penjualan kendaraan niaga ringan ini masih di area Jabodetabek, terutama dari sektor perdagangan dan jasa. Kendaraan ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan niaga, seperti distribusi barang, logistik harian, hingga pengangkutan bahan pangan.

Tidak hanya wilayah Jabodetabek, wilayah lain seperti Bali juga mencatatkan kontribusi yang cukup baik. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan sektor pariwisata, hotel, dan restoran.

Sementara itu, Jawa Timur menonjol lewat aktivitas perdagangan antar wilayah yang padat, dengan New Carry menjadi mitra andalan para pelaku usaha mikro dan menengah di area urban maupun sub-urban.

Kendaraan niaga ini memang banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha menengah yang mengandalkan kendaraan untuk kegiatan operasional harian baik untuk meningkatkan perdagangan mereka seperti distributor bahan bangunan, makanan dan kebutuhan pokok, serta sektor jasa seperti logistik, antar-jemput barang, hingga servis keliling.

Baca juga: Suzuki New Carry jadi tulang punggung penjualan Suzuki pada Mei 2025

Baca juga: New Carry Pickup dan New XL7 dominasi penjualan Suzuki di Februari

Baca juga: Penjualan Suzuki di GIIAS naik 12 persen dibanding tahun lalu

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *