Tokyo (ANTARA) – Toyota Indonesia memastikan keselarasan penerapan strategi pencapaian misi Mobility for All atau penyediaan akses mobilitas bagi semua orang serta Carbon Neutrality atau upaya mewujudkan netralitas karbon, yang diusung oleh induk global mereka Toyota Motor Corporation (TMC).
Strategi bertajuk Multi-Pathway Approach atau pendekatan aneka jalur kembali menjadi titik tolak bagi kehadiran grup Toyota di pameran Japan Mobility Show 2025, demikian disampaikan Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda di Tokyo, Jepang, Rabu.
Menurut Ueda Japan Mobility Show 2025 yang berlangsung di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, 30 Oktober s.d. 9 November itu tak ubahnya ajang bagi Toyota untuk menyajikan beragam kemajuan pengembangan produk yang menitikberatkan pada kebutuhan konsumen.
“Dengan mendengarkan pelanggan dan komitmen penyediaan solusi mobilitas yang sesuai, Toyota menghadirkan pilihan mobilitas inovatif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” kata Ueda.
Ueda menambahkan bahwa Toyota ingin memastikan setiap langkah mereka selalu membawa nilai positif bagi masyarakat di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Land Cruiser FJ tarik perhatian anjungan Toyota di Japan Mobility Show
Lebih lanjut, Ueda meyakini bahwa strategi Multi-Pathway Approach yang ditempuh melalui tiga prinsip yakni Best in Town, Customer Comes First, dan Start by Doing juga berselaras dengan praktik Toyota di Indonesia.
Prinsip Best in Town menitikberatkan tekad Toyota beradaptasi dengan kebutuhan unik tiap pasar, tujuan nasional, ketahanan rantai pasok, dan mendorong keberlanjutan sebuah negara.
Toyota Indonesia meyakini prinsip tersebut sudah terwujud di Indonesia antara lain melalui keberhasilan platform kendaraan global IMV (Innovative International Multi-Purpose Vehicle) sejak 2002 yang dilanjutkan peranan mobil produksi lokal Kijang Innova Zenix HEV sebagai pemicu tercapainya pangsa 47 persen pasar mobil listrik hibrida (Hybrid EV) nasional 2024.
Kemudian prinsip Customer Comes First, yang berporos pada upaya menghadirkan solusi mobilitas terjangkau bagi setiap segmen masyarakat menyusul kehadiran Prius Hybrid pada 2009 yang diikuti beragam kendaraan elektrifikasi baik itu berbasis BEV, PHEV, maupun FCEV.
“Keberagaman dapur pacu dan sumber energi memberi masyarakat kebebasan dan solusi mobilitas rendah emisi Toyota yang sesuai dengan gaya hidup, kebutuhan, serta daya beli masing-masing,” kata Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto.
Sedangkan prinsip Start by Doing menyoroti aksi nyata bidang mobilitas, energi, hingga data serta pengembangan solusi mobilitas baru dan proyek percontohan menekan emisi karbondioksida.
Prinsip tersebut telah diwujudkan antara lain lewat uji coba penggunaan bahan bakar minyak dengan kandungan 10 persen bioethanol atau E10 pada kendaraan Toyota serta pembukaan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (HRS) di Karawang awal 2025 ini.
“Melalui berbagai pengembangan biofuel, hidroguen, dan aneka solusi inovatif lain, Toyota bertekad mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Henry.
Baca juga: Toyota pajang Corolla Concept di panggung Japan Mobility Show 2025
Baca juga: Century resmi bertransformasi jadi lini jenama baru di bawah Toyota
Baca juga: Toyota pertahankan posisi puncak penjualan global semester I
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025











